Di zaman yang serba canggih ini, para ilmuwan senantiasa berusaha untuk menciptakan teknologi alternatif yang bisa menjaga keseimbangan alam. Salah satu inovasi terbaik yang telah ditemukan selama ini adalah mobil listrik. Berbeda dengan mobil konvensional, mobil ini bergerak menggunakan energi listrik yang disimpan di dalam baterai khusus.
Sebenarnya, mobil listrik bukanlah barang baru di dunia otomotif. Teknologi ini sudah ditemukan sejak akhir abad ke-19. Tetapi popularitas mobil ini meredup pada tahun 1970-an dan 1980-an. Hal ini disebabkan karena teknologi pembakaran mesin pada mobil konvensional semakin maju sehingga harga kendaraan yang berbahan bakar bensin cenderung lebih murah.
Baru ketika pada tahun 2000-an harga minyak melambung tinggi, kendaraan atau mobil listrik mulai diperhatikan lagi. Sejak tahun 2011, produsen-produsen mobil terkemuka seperti Mitsubishi, Nissan, Tesla, dan Renault pun mulai memproduksi kendaraan berbahan bakar energi listrik secara massal dan menjualnya secara komersial di pasaran.
Di negara kita, riset tentang mobil listrik secara resmi baru dimulai sejak April 2012. Riset tersebut dibiayai pemerintah dengan dana sekitar 100 miliar rupiah. Riset tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam menciptakan teknologi alternatif yang ramah lingkungan dan hemat emisi. Untuk menyukseskan program tersebut, pemerintah bahkan menetapkan peraturan tentang pembebasan pajak untuk kendaraan listrik pada Juni 2013.
Dukungan dari pemerintah Indonesia membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya di bidang ini. Hal itu terbukti dengan dibukanya pabrik kendaraan listrik asal Swedia bernama PT Lundin Industry di kota Banyuwangi pada tahun 2013. Target perusahaan multinasional itu adalah memproduksi mobil listrik minimal 100.000 unit setiap tahunnya. Menarik bukan?
Membaca sejarah mobil listrik di atas tentu membuat kita penasaran, apa sih hal menarik lain tentang teknologi ramah lingkungan ini? Jika ingin tahu, mari kita simak 3 hal menarik tentang mobil listrik berikut ini,
Efisiensi Energi
financialtribune.com
Saat melakukan pengereman, setiap kendaraan pasti akan menciptakan energi baru. Pada mobil konvensional, energi tersebut terbuang bersama dengan gas yang dihasilkan sistem pembakaran bensin. Sedangkan pada mobil listrik, energi dari getaran akibat pengereman tersebut ditangkap dan disimpan ke dalam baterai sehingga terjadi penambahan daya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kendaraan listrik jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar bensin. Meskipun mungkin harga jual mobil listrik lebih mahal, tetapi efisiensi energi ini membuat mobil ini jauh lebih hemat daripada kendaraan konvensional.
Listrik Mudah Didapatkan
thecable.ng
Bahan bakar utama mobil listrik adalah listrik yang mudah didapatkan dan dihasilkan. Untuk menghasilkan energi tersebut, kita hanya membutuhkan generator dan tenaga pembangkit seperti uap, air, angin, atau nuklir. Dibandingkan bensin, hal ini jelas jauh lebih efektif.
Karena untuk mendapatkan bahan bakar bensin, kita harus melakukan pengeboran dan eksploitasi minyak dari perut bumi. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus, minyak bumi akan semakin langka dan harganya pun semakin melambung tinggi.
Ramah lingkungan
Carmagazine.co.uk
Karena tidak menghasilkan gas buang, mobil listrik seringkali dianggap sebagai kendaraan yang ramah lingkungan. Mobil jenis ini memang dirancang untuk menyerap energi yang ditimbulkan setiap aktivitas kendaraan sehingga hampir tidak ada yang terbuang sia-sia.
Jadi bisa dibayangkan, betapa bersihnya udara di sekitar kita jika semua orang menggunakan kendaraan listrik. Tidak ada lagi asap kendaraan beracun yang dapat merusak kesehatan dan mencemari udara.
Nah, itulah beberapa fakta kendaraan listrik yang harus Anda tahu. Semoga informasi di atas bermanfaat dan menimbulkan kesadaran tentang pentingnya kendaraan berteknologi tinggi yang ramah lingkungan.
(vai)