Ban merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan. Sebagai komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, ban memiliki pengaruh besar dalam keselamatan berkendara. Oleh karena itu, kondisi ban mobil Anda harus selalu dikontrol dan dirawat dengan baik.
Sebagai komponen utama mobil yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan, gesekan antara ban dan aspal dapat membuat ban cepat aus dan tipis. Namun, ternyata bukan hanya kondisi jalan saja yang membuat ban Anda cepat botak. Ingin tahu penyebab lainnya? Simak ulasannya sampai selesai, ya!
Awas! Ini Yang Bikin Ban Mobil Cepat Botak
pirate4x4.com
- Kaki mobil tidak presisi
Kaki mobil yang tidak lagi sejajar dapat mengganggu keseimbangan mobil. Jika tidak segera melakukan spooring, ban yang jadi tumpuan berisiko mengalami kebotakan lebih cepat.
- Kurangnya tekanan angin pada ban
Sebelum bepergian, jangan lupa untuk cek tekanan angin ban mobil Anda. Tekanan angin yang kurang akan memperluas area ban yang berpijak pada tanah. Gesekan ban dengan permukaan jalan dalam kondisi ban yang seperti ini akan menyebabkan ban cepat aus.
- Beban mobil berlebihan
Bobot atau beban yang berlebihan akan menyebabkan tekanan ban ke permukaan jalan jadi lebih tinggi. Meski dampaknya tidak terjadi saat itu juga, namun jika kondisi ini terjadi terus menerus maka ban akan menipis dan mengalami kebotakan.
- Rem mendadak
Tindakan ini dapat menyebabkan peningkatan gaya gesek dan menyebabkan ban mobil cepat botak. Selain itu, mengerem mendadak merupakan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain di belakang kita.
Tips Perawatan Ban Mobil
thestar.com
Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kondisi ban mobil:
- Rajin cek tekanan ban
Setidaknya Anda perlu melakukan hal ini sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Pastikan tekanan angin dalam ban kendaraan Anda sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh pabrikan. Petunjuk tersebut dapat Anda temukan pada rangka pintu depan bagian pengemudi.
- Punya alat untuk mengukur tekanan angin pada ban
Umumnya, sebuah mobil memiliki fitur keamanan berkendara berupa Tire Pressure Monitoring System (TPMS). Melalui fitur ini, Anda bisa mengetahui dengan segera ketika tekanan angin ban kurang.
Namun, jika mobil Anda tidak dilengkapi fitur ini, Anda dapat membeli Tire Pressure Gauge sebagai gantinya. Tire Pressure Gauge merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan ban. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk mengurangi tekanan angin pada ban.
- Rutin cek alur pada ban
Perhatikan alur atau motif kembangan pada ban. Jika ketipisannya telah mencapai tanda panah atau Thread Wear Indicator (TWI) yang terletak di dasar dinding ban, sebaiknya segera ganti ban Anda dengan yang baru. Selain itu, perhatikan kebersihan alur ban dengan membuang benda-benda asing yang menempel pada alur ban.
- Isi ban dengan angin nitrogen
Nitrogen merupakan gas murni dengan molekul penyusun yang lebih rapat dibandingkan angin ban biasa. Karena sifat molekulnya ini, tekanan ban yang diisi oleh nitrogen akan lebih stabil. Tekanan yang stabil ini juga dapat mencegah pemuaian saat ban bergesekan dengan permukaan jalan, sehingga mencegah tragedi pecah ban.
Harga pengisian angin nitrogen memang lebih mahal dibandingkan angin biasa. Namun, molekulnya yang rapat dan tekanannya yang stabil membuat Anda lebih jarang menambah angin jenis ini.
Sebelum mengganti angin ban dengan angin nitrogen, sebaiknya Anda menguras angin di dalam ban terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah angin nitrogen bercampur dengan angin biasa, yang menyebabkan kinerjanya tidak maksimal.
Hingga saat ini, masih sering terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh pecah ban. Yuk, jadi pelopor keselamatan berlalu lintas dengan mengontrol dan memperhatikan kondisi ban mobil Anda sebelum berkendara. Agar berkendara semakin aman, tambahkan Asuransi Kendaraan Bermotor dari ACA. Anda akan mendapatkan perlindungan ekstra atas kehilangan, kerugian, serta kerusakan kendaraan bermotor.
(dee)