NEWS UPDATE
Jum'at 19 Oktober 2018 | 08:00 WIB
Kesalahan Pengemudi Mobil Saat di Jalan Tol


Tingkat kecelakaan kendaraan bermotor yang terjadi di jalan tol sangat tinggi. Menurut data PT Jasa Marga (Persero), dalam rentang 6 bulan, bisa terjadi 837 kecelakaan di jalan tol. Sebagian besar kecelakaan tersebut, mencapai 79%, diakibatkan adanya kesalahan pengemudi mobil yang tak mematuhi aturan rambu lalu lintas selama di jalan tol.

Padahal, dengan meminimalkan adanya kesalahan pengemudi mobil di jalan tol, risiko terjadinya kecelakaan bisa ditekan sekecil-kecilnya. Lalu, kesalahan seperti apa yang biasa dilakukan oleh para pengemudi saat berada di jalan bebas hambatan? Dari sekian banyak kesalahan, berikut ini adalah 5 di antaranya:

 

Tidak menjaga jarak dengan mobil lain


sumber : giornaledisondrio.it

 

Kendaraan yang masuk ke jalan tol terbiasa melaju dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, para pengendara harus menjaga jarak dengan kendaraan lain agar tak terlalu dekat. Hanya saja, hal ini kerap tak diindahkan oleh para pengendara mobil. Alhasil, ketika mobil di depan berhenti secara tiba-tiba, pengendara tak bisa mengelak.

 

Berkendara dalam kondisi mengantuk


sumber : monitor.bg

 

Kesalahan pengemudi mobil ketika berada di jalan tol berikutnya adalah berkendara dalam kondisi mengantuk. Ketika mengantuk, tak menutup kemungkinan kalau pengemudi akan menutup matanya dalam jangka yang singkat, hanya hitungan detik, disebut dengan istilah microsleep.

Pada kondisi microsleep, tubuh akan kehilangan kesadarannya. Meski berlangsung singkat, tetapi hal ini bisa berakibat sangat fatal. Bisa-bisa, Anda secara tidak sadar akan mengarahkan kendaraan keluar dari jalur yang semestinya. Oleh karena itu, ketika mengantuk, sebaiknya arahkan kendaraan ke rest area.

 

Melaju pelan di jalur kanan


sumber : automotivexist.blogspot.com

 

Jalur kanan di jalan tol merupakan jalur khusus yang ditujukan untuk mendahului. Aturan tersebut tertuang secara jelas pada Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Hanya saja, pada praktiknya, banyak pengendara yang menggunakan jalur kanan untuk melaju dengan kecepatan rendah. Kondisi ini bisa berakibat fatal pada kendaraan yang ada di belakang yang dengan terpaksa mendahului dari sebelah kiri.

 

Melaju kencang di bahu jalan


sumber : nengbiker.com

 

Bahu jalan tol, memiliki fungsi secara khusus ditujukan untuk kendaraan dalam kondisi darurat. Sebagai contoh, ketika kendaraan mogok, memperbaiki muatan, atau ketika pengemudi atau penumpang mengalami gangguan fisik. Namun, kondisi yang terjadi di lapangan malah sebaliknya. Tak jarang, bahu jalan dimanfaatkan pengemudi untuk mendahului kendaraan lain.

 

Tak mengecek kondisi kendaraan


sumber : otomart.id

 

Kesalahan pengemudi mobil yang tak kalah fatalnya ketika berada di jalan tol adalah tak melakukan pemeriksaan kondisi kendaraan dengan baik. Hasilnya, kendaraan mengalami gangguan di tengah jalan, seperti ban pecah yang bisa saja terjadi karena tekanan ban yang kurang tepat ataupun rem blong sebagai imbas penggantian minyak rem yang telat.

Kesalahan pengemudi mobil tersebut seharusnya bisa diantisipasi oleh siapa saja, termasuk Anda. Dengan begitu, Anda bisa sampai di tujuan dengan kondisi selamat. Meski begitu, Anda juga tetap harus mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Cara antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan proteksi kepada kendaraan.

Proteksi ini bisa dilakukan dengan menggunakan layanan Asuransi Kendaraan Bermotor dari ACA. Lewat layanan asuransi ini, mobil kesayangan bisa memperoleh perlindungan dari berbagai kejadian yang berpotensi membuat kendaraan rusak, termasuk di antaranya adalah banjir, kecelakaan, gempa bumi, ataupun peristiwa terorisme.

Nah, kalau Anda mengaku sayang dengan kendaraan yang selalu setia menemani ke mana pun, mengeluarkan biaya rutin untuk asuransi kendaraan bukanlah problem yang besar. Iya, kan?

 

(bai)