Beberapa waktu lalu, Pemerintah DKI Jakarta memberlakukan kembali peraturan ganjil genap karena ada pelaksanaan Asian Games 2018.Peraturan yang diterapkan sejak awal Agustus 2018 tersebut lantas di perpanjang sampai Desember 2018.Bahkan, kabarnya pemerintah daerah akan menetapkan sebagai peraturan permanen.
Lalu, seperti apa dampak penerapan kebijakan ganjil genap terhadap lalu lintas ibu kota? Berikut ini ulasannya.
PenggunaTransportasi Umum Meningkat
sumber : indopos.co.id
Selama dua pecan pertama sejak sosialiasi system ganjil genap, penggunaTransJakarta meningkat.Begitu pula dengan penumpang angkutan umum; peningkatannya mencapai 9, 18 persen.Ketika disurvei kembali selama pelaksanaan Asian Games, lebih dari 6 persen masyarakat Jakarta menggunakan transportasi bus.
Penurunan Angka Kecelakaan LaluLintas
sumber : fin.co.id
Kecelakaan lalulintas sering kali akibat kelalaian pengemudinya. Semisal, menerobos lampu merah, berhenti tidak pada tempatnya, berputar arah, atau melawan arus. Bahkan, banyak juga kecelakaan yang disebabkan oleh pelanggaran rambu lalulintas.
Namun, sejak diberlakukannya system ganjil genap, angka kecelakaan di jalan raya berkurang.Menurut Direktorat LaluLintas Polda Metro Jaya, penurunan angka kecelakaan mencapai 32 persen selama 18 hari perluasan ganjil genap.
Disebutkan pula oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Budiyanto, selama masa percobaan system ganjil genap, hanya ada 300 korban kecelakaan lalulintas. Jumlah ini lebih sedikit dari pada sebelum masa sosialisasi berlangsung.
Kualitas Udara Membaik
sumber : Kabar5.Com
Jakarta dikenal sebagai kota dengan tingkat polusi udara paling tinggi. Pasalnya, selain kendaraan bermotor, sumber polusi juga berasal dari pabrik dan gedung tinggi.Nah, karena pengguna kendaraan bermotor berkurang selama pemberlakuan ganjil genap, kualitas udara di Jakarta meningkat.
Misalnya, di Bundaran HI, semula kawasan ini di selimuti karbondioksida dan gas pencemar lainnya. Namun kini, kualitas udara di Bundara HI meningkat sekitar 1,7persen. Artinya, nilai konsentrasi NO turun 14,7persendan THC berkurang sekitar 1,37 persen.
Peningkatan kualitas udara juga terjadi di daerah Kelapa Gading yang terkenal dengan kepadatan lalulintasnya. Di sini, konsentrasi NO menurun hingga 7,03persendan NO2 sekitar 2,01 persen.
Kepadatan LaluLintas Menurun
sumber : Merdeka.com
Penerapan sistem ganjil genap juga mampu mengurai kemacetan lalulintas. Dengan begitu, kecepatan berkendara meningkat sekitar 37 persen. Karena kecepatan bertambah, waktu tempuh pun lebih cepat 23 persen.Peningkatan kecepatan juga terjadi di ruas jalan prioritas Jakarta. Disebutkan bahwa, sekitar 26 persen mobil bias melaju lancer dalam waktu singkat ketempat tujuan.
Waktu Tempuh di JalanTol Lebih Cepat
sumber : presidentpost.id
Saking padatnya Jakarta, perjalanan melalui jalan tol kerap kali terhambat. Wilayah ini pun tidak luput dari kemacetan lalulintas. Terutama di sore menjelang malam, hamper tidak ada celah untuk melaju kencang di jalan tol.
Kemacetan agaknya tidak terlihat sejak diberlakukannya ganjil genap di jalan tol. Semisal di pintu tol Bekasi Barat dan Timur.Hanya nomor kendaraan tertentu yang diperbolehkan melintas. Dampaknya, sekitar 35 persen arus lalulintas menurun. Persentase tersebut lebih kecil dari pada hari-hari normal—sebelum penerapan ganjil genap.
Demikian ulasan tentang dampak penerapan ganjil genap di Kota Jakarta. Kabarnya, sistem yang digunakan Jakarta ini akan diberlakukan pula di Kota Bandung. Meskipun belum pasti tanggal pemberlakuannya, berita tersebut sudah menimbulkan kontroversi. Seperti apa kebenarannya, kitatunggu saja.
Selain memperhatikan peraturan ganjil genap, Anda juga harus memiliki Asuransi Kendaraan Bermotor dari ACA agar mendapatkan perlindungan ekstra. Asuransi ini memberikan jaminan proteksiatas kehilangan, kerugian, ataupun kerusakan kendaraan bermotor.
(vea)