Sekian lama sudah kita berbicara tentang dunia asuransi, khususnya Asuransi ACA. Dan saking asyiknya bercerita tentang aneka rupa warna di asuransi, malah membuat kami lupa untuk membahas bagaimana ‘cerita’ tentang asuransi di masa lampau, khususnya awal orang melakukan kegiatan yang kemudian butuh akan yang Namanya asuransi. Seperti apa sih orang dahulu berkegiatan asuransi?
diawali oleh para pedagang asal Cina dan Babilonia sekitar abad ke-3 sebelum Masehi yang memikirkan sebuah cara bagaimana mengalihkan (transfer) sekaligus menyebarkan risiko kerugian yang mungkin saja mereka alami, khususnya saat berlayar. Mereka melakukan perjalanan melalui jalur sungai dan laut yang cukup ganas. Perjalanan ini penuh risiko, dimana kapal mereka berpotensi terserang ombak ganas dan badai. Untuk memperkecil risiko kerugian misalnya karena kapal yang bisa saja terbalik di lautan di jalur perjalanan dimana mereka akan singgah. Mereka butuh orang atau badan yang bersedia menanggung perjalanan ini. Muncullah kemudian penanggung itu.
Orang Babilonia lebih hebat lagi. Mereka membuat sebuah sistem yang kini lalu diabadikan dalam kode terkenal bernama Code of Hammurabi pada 1750 SM, yang lalu dipakai oleh para pedagang untuk mendapatkan jaminan penggantian bila barang yang mereka bawa hilang, entah karena kapal tenggelam atau dirampas bajak laut.
Sekitar 800 SM, penduduk sebuah kota bernama Rhodes menciptakan sebuah konsep yang dinamakan “General Average', dimana sekelompok pedagang membayar sejumlah uang untuk penanggung demi memastikan barang mereka dikirim bersama. Premi yang terkumpul akan digunakan untuk mengganti kerugian dari pedagang tertentu yang dalam perjalanan pengiriman barang tersebut, hilang di jalan atau sengaja dihilangkan demi lebih aman terhadap badai atau tenggelam.
Eropa ditandai juga oleh tingginya kebutuhan pedagang akan adanya sebuah penanggung. Ini karena sebagian dari mereka adalah pedagang. Mereka perlu berlayar melalui laut untuk berdagang. Sadar akan risiko kehilangan barang dagangan dan kapal mereka di tengah laut, mereka pun mengembangkan sebuah cara yang disebut dengan Pinjaman Laut atau marine loans. Para pedagang ini menyerahkan sejumlah uang (pertanggungan) kepada pihak penjamin atas jaminan penggantian kerugian dari kapal atau kargo. Jika pelayaran ini berhasil, uang yang mereka serahkan tadi tak akan mereka dapatkan kembali berikut sejumlah dana lebih hasil dari bunganya. Jika kapal hilang, barulah uang tadi mereka dapatkan. Maka tak heran tingkat bunga dibuat cukup tinggi untuk membayar tidak hanya untuk penggunaan modal, tetapi untuk risiko kehilangannya.
Namanya juga perjanjian pembayaran, maka muncullah kemudian yang bernama kontrak. Demikian juga di bidang asuransi, kontrak asuransi pertama yang dibuat di kota Genoa pada abad ke-14 (tepatnya tahun 1347). Tak lama kemudian muncul asuransi maritim. Isi di dalam kontrak asuransi yang baru ini memungkinkan asuransi dipisahkan dari investasi. Kontrak asuransi terpisah (yaitu, polis asuransi yang tidak digabungkan dengan pinjaman atau jenis kontrak lain) juga ditemukan di Genoa di abad ke-14 tersebut. Polis asuransi jiwa yang paling awal diketahui dibuat di Royal Exchange, London, pada 18 Juni 1583.
Asuransi dianggap punya peran penting pada Abad Pencerahan di Eropa, khususnya di Inggris dengan banyaknya variasi perkembangan dalam banyak bidang. Salah satu yang lahir adalah asuransi properti seperti yang kita kenal sekarang ini. Cikal bakal asuransi properti ini berasal dari tahun 1666 yang terinspirasi dari peristiwa musibah kebakaran yang dikenal dengan Great Fire of London, dan melahap sekitar 13 ribu rumah.
Munculnya produk asuransi berbeda memang dipicu atau terinspirasi dari kejadian - kejadian yang ada, dan terjadi sebelumnya. Dan pada perkembangan selanjutnya yang patut dicatat dalam hal asuransi properti ini adalah pada 1681, dimana ekonom Nicholas Barbon dan sebelas rekannya mendirikan perusahaan asuransi kebakaran pertama yang mereka beri nama Insurance Office for Houses atau Kantor Asuransi untuk Rumah, yang mengasuransikan batu bata dan bingkai rumah.
Sebanyak 5000 rumah diketahui tercatat menjadi nasabah/klien asuransi ini. Terhitung banyak untuk sebuah asuransi yang baru beroperasi. Mungkin saja karena ingatan orang masih lekat akan bencana kebakaran rumah yang menimpa kota ini. Tak ubahnya seperti sekarang dimana orang ramai berasuransi setelah risiko terjadinya kecelakaan dan kematian atau tertimpa penyakit – cukup hingga sangat tinggi. Tak berapa lama, muncul asuransi yang menjamin usaha bisnis. Ini didukung oleh pesatnya pertumbuhan London sebagai pusat perdagangan. Bahkan kemudian, terjadi peningkatan permintaan akan asuransi kelautan.
Ada saja cerita dari para ‘pelopor’ usaha asuransi, misalnya Edward Llyoyd -yang di akhir 1680-an membuka kedai kopi. Kedainya ini kemudian dijadikan tempat ngobrol para kaum industriawan perkapalan, dimana sebagian dari merek ingin ada sebuah asuransi kapal dan kargo, yang bersedia menjamin usaha mereka tersebut. Awal informal ini mengarah pada pembentukan pasar asuransi Lloyd dari London dan beberapa bisnis perkapalan.
Lukisan dari Ferdinand Bol di tahun 1680, yang diberinya judul Governors of the Wine Merchants Guild (tahun 1680), menggambarkan para pedagang tengah berdiskusi tentang metoda untuk meminimalkan risiko barang dagangan mereka.
Di akhir abad ke-19, lahirlah asuransi kecelakaan, ditengah giatnya pembuatan jalan kereta api. Lahirlah apa yang disebut sebut sebagai Railway Passengers Assurance Company atau Perusahaan Asuransi Penumpang Kereta Api, yang dibentuk pada 1848 di Inggris. Assurance ini ternyata sekedar untuk memastikan adanya peningkatan jumlah kematian pada saat pemberlakuan sistem pembangunan perkeretaapian yang baru lahir.
Pada akhir abad ke-19, asuransi pun menjelajah kepada usaha memberi jaminan terhadap penyakit yang diderita orang. Lahir pula usaha untuk membuat program asuransi nasional melawan penyakit dan usia tua. Di Jerman misalnya, orang membangun tradisi program kesejahteraan di Prusia dan Sachsen yang dimulai sejak 1840-an. Pada 1880-an, Kanselir Otto von Bismarck memperkenalkan pensiun hari tua, asuransi kecelakaan, dan perawatan medis yang menjadi dasar negara kesejahteraan Jerman.
Pertanggungan lalu dikembangkan hingga menjadi sebuah alat pelindung dari risiko kerugian finansial. Ini merupakan sebuah bentuk manajemen risiko, khususnya digunakan untuk menanggung risiko dari hilangnya sebuah benda secara tak sengaja. Orang lalu sepakat bahwa lembaga atau badan yang menjamin atau menydiakan asuransi ini dengan sebutan pihak asuransi atau insurer, perusahaan asuransi atau nama lain seperti underwriter atau insurance carrier. Orang yang membeli produk asuransi ini dinamakan sebagai pemegang polis atau tertanggung.
Sebuah poster iklan yang dibuat untuk sebuah perusahaan asuransi dari Belanda, yang menggambarkan seorang ksatria di era tahu 1900 - 1918
Tertanggung menerima kontrak yang disebut polis asuransi, dimana perusahaan asuransi akan memberikan kompensasi kepada tertanggung. Jumlah uang yang dibebankan oleh penanggung kepada pemegang polis untuk pertanggungan yang diatur dalam polis asuransi disebut premi. Jika tertanggung mengalami kerugian yang berpotensi tercakup dalam polis asuransi, maka tertanggung mengajukan klaim kepada penanggung untuk diproses oleh penilai klaim. Perusahaan asuransi dapat melakukan lindung nilai atas risikonya sendiri dengan melakukan reasuransi, di mana perusahaan asuransi lain setuju untuk menanggung sebagian risiko, terutama jika perusahaan asuransi utama menganggap risiko tersebut terlalu besar untuk ditanggung sendiri.
Demikianlah, asuransi terus berkembang, karena orang dalam melakukan berbagai kegiatannya, butuh penjamin. Begitupun dalam mengoperasikan sebuah barang seperti mobil, tinggal di rumah, bepergian dengan pesawat, risiko akan penyakit, dan lain lain. Dan pihak asuransi diharapkan bisa mengatasi rasa khawatir mereka, khususnya karena terkait akan kemampuan finansial tertanggung.
Semua asuransi yang digambarkan di atas, kini telah bertransformasi dalam rupa aneka produk asuransi. Seperti asuransi ACA yang kini memiliki produk asuransi yang menanggung aneka rupa keperluan (klik www.aca.co.id/home dengan mengklik Produk), mulai dari rumah (bernama ASRI -Asuransi Rumah Idaman), Kesehatan (Mediplus), kendaraan mobil (Otomate) dan lain lain.
Apa yang dahulu menjadi angan angan, dan diwujudkan – kini telah jauh lebih sempurna, karena memang produk asuransi sangat anda butuhkan. Ingatlah, jangan sedia payung setelah hujan, melainkan sebelum hujan. Mari tengok pentingnyaorang punya asuransi, dari dahulu hingga kini. Setelah itu,hubungi nomor customer ACA Asuransi di 021 31999100
(Gt)
Sumber (foto dan teks) : Wikipedia.org
Meneropong Asuransi di Masa Depan
Peduli Masker Secara Benar
Senin 18 November 2024 | 10:30 WIB
Perhatikan Kondisi Ban Mobil Kamu Saat Memasuki Musim Penghujan
Senin 04 November 2024 | 15:15 WIB
Perkenalkan Pariwisata di NTB, ACA Dukung Mandalika Travel Mart 2024
Jum'at 01 November 2024 | 10:30 WIB
ACA Raih Penghargaan di Ajang Indonesia Best Insurance Award 2024
Selasa 29 Oktober 2024 | 09:30 WIB
ACA Goes To School – Bijak Kelola Keuangan Melalui Asuransi
Rabu 23 Oktober 2024 | 13:30 WIB
ACA Boyong 2 Penghargaan di Top 20 Financial Institution Award 2024