BERITA
Senin 08 Maret 2021 | 08:45 WIB
Cara ACA Mendukung Perekonomian Masyarakat


Seorang teman suatu kali datang bertamu dan bercerita sedang mengalami kesulitan dalam finansial lantaran terlilit hutang ratusan juta rupiah, dimana dia dikejar-kejar cicilan.

Awalnya dia lancar membayar cicilan itu lantaran bisnisnya berjalan normal. Tetapi ketika pandemi datang, berimbas langsung ke bisnisnya. Perlahan bisnisnya lunglai sebelum kemudian berhenti berproduksi, akibatnya mengalami kesulitan finansial karena harus membayar cicilan.

Berbagai cara dilakukan dengan meminjam sana-sini untuk membayar hutang. Tetapi, rupanya usahanya ini hanya gali lubang tutup lubang semata. Akhirnya, dia mengajukan pinjaman dengan beberapa perencanaan ke sebuah bank untuk bisa membayar semua hutangnya. Syukurlah masalahnya kini agak lebih ringan. Rupanya bank bisa menjadi instrumen finansial untuknya menemukan jalan keluar dari kesulitan finansial, walau untuk itu dia perlu menjaminkan asetnya.

Kejadian seperti ini tentu kini sedang ramai ramainya, di mana bisnis menjadi lesu akibat pandemi Covid-19 yang cukup panjang. Dalam kasus di atas, bank tentu dia anggap sebagai penyelamat. Dia tidak tahu, apakah di bank tertentu ada lembaga lain yang bisa saja bekerjasama dengannya, termasuk asuransi. Pada realitanya, bisa saja ada asuransi yang mendukung bank. Bersama asuransi, bank jadi lebih punya sumber daya dalam mendukung dan berperan dalam menggairahkan perekonomian masyarakat.

ACA punya sebuah produk yang berperan dalam perekonomian masyarakat , yakni Asuransi Kredit. Kata ‘Kredit’ sendiri seperti yang diperoleh kasus di atas tadi, tentu menjadi sebuah kata yang indah, khususnya bagi para pengusaha yang perlu tambahan modal. Seseorang tentu bisa mengajukan kredit di bank, dimana ada kemungkinan permohonan ini ditolak atau disetujui bank, tergantung penilaian terhadap kemampuan membayar. Tinggal pertanyaannya, apa saja yang dinilai oleh sebuah bank terkait dengan diri kita (baik sebagai perseorangan maupun perusahaan) ?

Asuransi Kredit ACA, turut membantu bergairahnya roda perekonomian rakyat. inilah salah satu sumbangsih aca kepada masyarakat usaha

Ini sungguh pertanyaan menarik, dan harus anda ketahui. Mengapa? Jika anda adalah seorang pengusaha muda yang perlu tambahan modal, maka anda bisa coba mengajukan kredit di bank. Dengan mengetahui apa saja kriteria penilaian yang dilakukan pihak bank, setidaknya akan membuat anda bisa lebih bersiap diri sekaligus meninjau tentang ‘siapa diri anda’ setidaknya secara jujur, karena hanya anda yang mengetahui diri anda sendiri.

Prinsip 5C+7P

Ingatlah prinsip ini ketika anda berencana mengajukan kredit. Dalam memberikan kredit kepada seseorang, tentu saja sebuah bank menjalankan prinsip kehati-hatian. Seseorang harus lolos penilaian yang dikenal dengan Prinsip 5C dari bank. 5C ini akronim dengan hal terkait : Character (karakter dan latar belakang calon debitur), Capacity (kapabilitas peminjam dalam mengembalikan kredit), Capital (modal atau aset yang dimiliki peminjam), Collateral (agunan atau jaminan) dan Condition (kondisi perekonomian secara umum, khususnya terkait usaha peminjam), Jika anda lolos 5C ini, semakin besar peluang anda dalam mendapatkan kredit di bank.

Selain 5C, ada lagi prinsip yang dikenal dengan 7P. Maksudnya : Personality (kepribadian calon peminjam), Party (masuknya peminjam dalam golongan terkait keuangannya), Purpose (tujuan peminjaman), Prospect (prospek usaha peminjam), Payment (mengukur kemampuan bayar), Profitability (kemampuan peminjam menghasilkan laba), dan Protection (jaminan oleh calon peminjam).

Dalam melakukan prinsip ini, biasanya sebuah bank menggandeng perusahaan asuransi sebagai partner sekaligus penjamin. Melalui Asuransi Kreditnya, ACA pun aktif bekerja sama dengan beberapa bank.

Bagaimana profil dari Asuransi Kredit ACA ini? Kami menjumpai Handoyo, Kepala Departemen Asuransi Kredit ACA. Dalam Asuransi Kredit ada yang namanya Asuransi Kredit Perdagangan, yang sebelumnya kami bahas pada artikel Melindungi Transaksi Bisnis. Di sini ACA berperan sebagai pemberi jaminan.

Peran Asuransi Kredit ini semakin penting, khususnya di era yang dipercayai banyak pebisnis sebagai era ketidakpastian. Kita ketahui khususnya di era pandemi sekarang, sangat sedikit bisnis yang masih stabil bahkan menghasilkan profit besar. Banyak usaha kembang kempis, termasuk di dunia hiburan sekalipun.


Bapak Handoyo

“Banyak bisnis kini lesu. Yang tidak jelas bisnisnya, banyak yang mati. Pemikiran orang kan back to basic, yakni kepada kebutuhan primer, sandang, pangan, papan”ujarnya. Dia melihat pemikiran banyak orang yang lebih memilih untuk mengutamakan kebutuhan primer. Tentu saja ada bidang usaha lain yang masih berjalan. Misalnya pertambangan dan batubara (yang masih jalan karena masih ada market seperti ekspor ke China). Lalu produk semen dan alat kesehatan seperti masker.

Seperti cerita di atas tadi, akibat pandemi yang membuat banyak masyarakat lebih menyasar kepada kebutuhan primer, semakin banyak debitur bank yang tiba-tiba kemampuan bayarnya lemah, akibat bisnisnya terkena efek pandemi. Alhasil, kreditnya pun macet. Pemerintah sendiri sebelum pandemic datang, sudah mengingatkan perbankan untuk melakukan relaksasi dan lebih cermat melihat bagaimana kemampuan debiturnya, apakah bisa terus membayar. Pertanyaannya, bagaimana kalau setelah dilihat, ternyata kemampuan bayarnya (kemungkinan besar) lemah?

Menurutnya, dari sisi ACA, biasanya pihaknya meminta bank melakukan restrukturisasi (penyelamatan) misalnya dengan memanjangkan waktu jangka bayar kredit atau bisa saja memberi diskon bunga.

“Disinilah seninya. Kredit itu sendiri kan sebenarnya sebuah seni. Tak ada yang eksakta” katanya.

Dia kemudian berbicara tentang perlunya menganalisa dengan sangat ketat calon debitur sebelum meluluskan/menolak permohonan kreditnya. Menurutnya, kita perlu melihat seberapa kemampuan dia, bagaimana karakter orangnya dan lain lain seperti yang digambarkan di 5C 7P tadi. Menurutnya, ACA termasuk yang sangat ketat dalam menganalisa calon debitur. Mengapa cara tersebut dijalankan? Menurutnya, karena tegas di awal akan lebih baik ketimbang nanti memunculkan misunderstanding saat sudah berjalan. Ada lagi hal yang namanya 3 Pilar, yang menurutnya merupakan cara (lain) bank dan pihak asuransi dalam melihat customernya, yakni :

  1. Ketepatan bayar
  2. Kelancaran bisnisnya
  3. Prospek usahanya.

Asuransi Kredit dari ACA ini ditujukan untuk bank dan Lembaga pembiayaan keuangan. Inilah wujud peran serta ACA dalam membuat lembaga bank pada khususnya dan masyarakat usaha pada umumnya bisa terus berkarya.

Semangat untuk berbisnis harus terus meningkat. Apalagi ada sinyal yang ditiupkan pemerintah bahwa kondisi perekonomian akan meningkat baik di tahun depan. Dan tentunya, pandemi ini perlahan akan segera hilang, apalagi telah datang vaksin untuk virus ini. Tinggal bagaimana semangat kita untuk terus berbisnis.

Untuk lebih tahu tentang Asuransi Kredit ini, anda bisa menghubungi call center ACA di 021 31999100

(Gt)