Di tengah persaingan ketat industri asuransi Indonesia, PT Asuransi Central Asia (ACA) mengutamakan sinergi, keefektifan, dan efisiensi dalam memberi layanan kepada nasabah dan perkembangan bisnisnya.

Direktur Keuangan, Investasi, dan TI Asuransi Central Asia (ACA) Indrawati Darmawan mengatakan, dalam lingkungan bisnis, diakuinya persaingan makin ketat dengan kompetitor. Sejak berakhirnya masa pandemic covid-19, kompetitor ACA telah berubah, ada yang naik dan tak sedikit yang turun.

“Dengan adanya sinergitas serta keefektifan kita dalam bisnis ini, tentunya membuat kita dapat bertahan hingga sekarang. Yang paling penting buat kita ialah karena branding kita juga cukup besar, lalu modal kita juga besar sehingga kita cukup unggul di pasar dan track record kita juga sudah bagus,” kata Indrawati saat berdiskusi dengan Board of Director (BOD) Media Indonesia di Jakarta.

Dalam menghadapi persaingan yang makin ketat itu, lanjutnya, pelayanan yang baik kepada para nasabah menjadi strategi utama ACA. Promo murahnya premi atau berbagai diskon yang diberikan oleh pesaing. Hal itu tak menggoyahkan ACA untuk tetap fokus memberi layanan terbaik kepada nasabah.

“Kekuatan ACA itu adalah mengutamakan pelayanan, terutama dalam membayarkan klaim kepada para nasabah. Karena yang dibeli adalah risiko, bukan barang,” ujarnya.

Direktur Teknik ACA Syarifuddin menambahkan, perusahaan-perusahaan besar yang mempercayakan pengelolaan asuransi perusahaannya kepada ACA terus bertambah. Hal itu tak lepas dari upaya perusahaan menjaga kepercayaan nasabah.

“Kita membangun kepercayaan para nasabah. Kita juga akan berjuang terus untuk mengembangkan bisnis dengan mitra kita. Hal ini diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan,” tuturnya. (Media Indonesia)