Memasuki musim pancaroba, di tengah ancaman pandemi COVID 19, Indonesia kini dihadapi masalah kesehatan lain yang bermunculan. Salah satu penyakit yang kerap meningkat di musim pancaroba yaitu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD ini merupakan penyakit menular yang penularannya melalui gigitan Nyamuk Aedes Aegypti.
Menurut data laporan kementrian kesehatan RI pada 7 April 2020, kasus DBD di Indonesia sudah mencapai 41.091 kasus (lebih banyak dari COVID-19 yang sampai 15 April 2020 mencapai 5.136 kasus positif) dengan 260 diantaranya meninggal dunia. Kementrian Kesehatan RI menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah bertambahnya korban DBD.
Saat ini pemerintah juga memberikan himbauan terkait COVID-19 kepada masyarakat untuk tetap di rumah. Kesempatan ini dapat kita manfaatkan untuk melakukan upaya pemberantasan nyamuk pembawa virus DBD dengan cara membersihkan lingkungan rumah kita dan sekitarnya dengan menerapkan 3M. 3M itu adalah Menguras bak mandi, Menutup bak mandi, dan Mengubur barang yang berpotensi menampung air di saat hujan.
Selain di lingkungan rumah, gedung-gedung perkantoran, mall , rumah ibadah , sekolah dan lainnya yang kebanyakan tidak beroperasi / sudah sepi pada saat ini agar diperhatikan tempat penampungan airnya. Jadi para petugas kebersihan diharapkan supaya menjaga kebersihan gedung tersebut khususnya memastikan tempat penampungan air tidak menjadi tempat sarang nyamuk. Mengingat bahwa genangan air merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk , jadi kita semua harus melakukan 3M ini untuk menekan penyebaran nyamuk penyebab DBD.
Selain membarantas sarang nyamuk, masyarakat juga diharapkan lebih sadar pada gejala penyakit DBD. Dikutip dari situs halodoc, kenalilah gejala-gejala penyakit DBD ini. Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:
- Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius
- Nyeri kepala berat
- Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
- Nyeri pada bagian belakang mata
- Nafsu makan menurun
- Mual dan muntah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam
- Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening
- Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit
Setelah mengetehui cara memberantas sarang nyamuk dan gejala penyakit DBD, jika ingin agar anda dan keluarga menjadi lebih aman dan nyaman lagi, marilah lengkapi dengan perlindungan dari asuransi. ACA Asuransi memiliki produk yang dapat mengcover penyakit Demam Berdarah, yaitu Asuransi Mikro Demam Berdarah. Dengan hanya membayar Rp 10.000 per 3 bulan atau Rp 50.000 per tahun, anda bisa mendapatkan berbagai macam benefit yang ditawarkan. Menarik bukan? Mari kita lihat produk asuransi Demam Berdarah ACA ini dengan mengklik www.aca.co.id.
Di masa seperti sekarang ini, kesehatan tentu merupakan satu hal yang sangat berharga, untuk anda dan keluarga bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Hubungi segera call centre ACA di 021 31999100 untuk mendapatkan informasi lebih lengkap lagi tentang Asuransi Demam Berdarah.
(PM)
Berpuasa Itu Sehat, namun Risiko Penyakit Tetap Ada
Suka Duka Bekerja di Rumah
Senin 04 November 2024 | 15:15 WIB
Perkenalkan Pariwisata di NTB, ACA Dukung Mandalika Travel Mart 2024
Jum'at 01 November 2024 | 10:30 WIB
ACA Raih Penghargaan di Ajang Indonesia Best Insurance Award 2024
Selasa 29 Oktober 2024 | 09:30 WIB
ACA Goes To School – Bijak Kelola Keuangan Melalui Asuransi
Rabu 23 Oktober 2024 | 13:30 WIB
ACA Boyong 2 Penghargaan di Top 20 Financial Institution Award 2024
Kamis 17 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Kolaborasi ACA dan Kidzania: Langkah Awal Menuju Literasi Keuangan di Kalangan Anak Indonesia