BERITA
Kamis 01 Desember 2022 | 13:30 WIB
Mengenal Diabetes, Penyakit Paling Mematikan Ketiga di Dunia


Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Penyakit diabetes melitus atau yang kerap dikenal sebagai kencing manis bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Bila dibiarkan, penyakit diabetes melitus bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit komplikasi.

Penyakit diabetes melitus dipicu oleh sejumlah faktor seperti gaya hidup tidak sehat, riwayat keluarga, menderita tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol baik rendah.

Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes. Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar).

Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.

Penyakit diabetes melitus dipicu oleh sejumlah faktor seperti gaya hidup tidak sehat, riwayat keluarga, menderita tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol baik rendah. 

Setiap orang bisa menghindari ancaman penyakit diabetes melitus dengan cara:  Cukup tidur, Olahraga teratur, Capai berat badan ideal, Kurangi konsumsi makanan mengandung garam tinggi, Hindari stress, Berhenti merokok, dan Konsumsi makanan sehat

Jika ingin mengetahui apakah Anda terkena diabetes atau tidak, bisa dilihat dari tes gula darah. Bukan hanya satu tes yang bisa dilakukan akan tetapi beberapa tes bisa menentukan tingkat gula dalam darah Anda.

Ada istilah GDS (Gula Darah Sewaktu) yaitu tes gula darah yang dilakukan pada saat kapanpun walaupun sesudah makan. Hasilnya akan menggambarkan kadar gula darah. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl (11,1 mmol/L), maka sudah pasti orang tersebut menderita gula darah.

Ada juga istilah GDP (Gula Darah Puasa), biasanya tes GDP dilakukan dengan sengaja dan untuk mengetahui kadar gula dalam darah setelah 8 sampai 10 jam tidak makan. Dianjurkan untuk dilakukan di pagi hari. Nilai GDP tidak boleh lebih dari 126 mg/dl (> 7.0 mmol/L) karena akan terindikasi diabetes.

Selain pengukuran melalui tes gula darah, Hemoglobin glikat atau dikenal dengan nama (HbA1C) bisa menguji produksi selama 3 bulan terakhir. Jika menunjukkan lebih dari 6,5 % maka bisa diidentikkan dengan Diabetes.

Lalu ada juga metode TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral). Walaupun berbeda tes, namun akurasinya sama. Tes ini mengharuskan untuk puasa terlebih dahulu dan 2 jam setelah minum, baru glukosa bisa diketahui. Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L) maka seseorang terkena Diabetes.

ACA Asuransi memilki produk unggulan asuransi kesehatan kumpulan Medi plus untuk memberikan perlindungan kepada para karyawan perusahaan, dengan manfaat yang bisa disesuaikan oleh kebutuhan masing-masing perusahaan. 

Silahkan kunjungi website ACA dengan mengklik www.aca.co.id Atau bisa juga hubungi call center ACA di 021 31999100 untuk mengetahui informasi lebih lengkap lagi tentang Asuransi ini atau seputar produk asuransi lainnya.

ACA Asuransi, Perlindungan kami adalah kenyamanan anda