Kecelakaan menimbulkan banyak kerugian, tidak hanya kerugian bentuk materi namun bisa juga kerugian kehilangan nyawa. Ketika kita sudah berhati-hati saat berkendara untuk mencegah terjadinya kecelakaan, ada saja faktor lain sebagi sebab terjadinya kecelakan. Salah satunya adalah pengemudi lain yang sedang berkendara.
Maka, waspadailah perilaku mengemudi orang lain, baik yang berada di depan, belakang atau samping mobil kita. Ingat, anda dan pengemudi lain bisa saja mengalami hal hal seperti tersebut di bawah ini.
1. Microsleep - ketiduran
Kondisi di mana orang tertidur dalam waktu sekejap tanpa sadar. Durasinya pun cuma sepersekian detik tapi berbahaya saat mengemudi. Tidak hanya saat mengemudi mobil, tetapi juga motor. Saat microsleep ini, sebagian otak dalam kondisi sudah tertidur. Ingat, mengantuk saat menyetir itu sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kecelakaan. Faktor ini terjadi karena kita kurang tidur lalu menyetir, ditambah kondisi jalan yang statis/lurus saja seperti di tol. Ingat juga, microsleep ini bisa saja disebabkan oleh mabuk atau kondisi badan tak fit.
2. Impaired vision – pandangan terganggu
Kecelakaan bisa terjadi karena pandangan atau mata silau (akibat lampu dari mobil lain atau dari sinar matahari dan lain lain). Juga bisa saja akibat lampu mobil sendiri kurang terang sehingga sulit mengawasi dengan lebih seksama kondisi di depan pengemudi.
3. Divided attention – aktivitas sambilan
Kecelakaan bisa juga terjadi karena melakukan aktivitas lain ketika sedang menyetir, sehingga perhatian terbagi. Pengemudi mengoperasikan handphone, memindahkan barang atau mengerjakan lainnya, termasuk mengoperasikan dan mendengar musik.
4. Fragmented attention – Fokus terpecah
Kecelakaan terjadi bisa saja karena otak kita lebih dari sekedar terbagi, tetapi terpecah pecah, lalu fokus di satu dua hal tertentu, membuat anda lupa kalau harus konsentrasi penuh karena sedang menyetir. Porsi kesadaran bahwa kita sedang mengemudi, bisa kalah telak. Semakin dipicu bila kita sedang memikirkan suatu masalah yang menyebabkan stress.
5. Natural change – perubahan alam
Kondisi alam bisa saja berubah, bahkan terjadinya secara tiba-tiba/drastis dan bisa mengakibatkan kecelakaan. Misalnya, kondisi angin di jalan tol yang terbuka, bisa saja ‘menghempas’mobil kita yang melaju cepat. Juga tanah longsor yang menyebabkan tanah/jalan raya retak dan berlubang.
Dapat kita simpulkan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, maka sebelum dan saat mengemudi, kita harus peduli akan bagaimana kondisi kesadaran (otak) kita. Saat mengemudi, otak anda dituntut untuk terus konsentrasi, cermat, sadar, lihai(cepat mengantisipasi bila ada yang membahayakan). Selain itu selalu waspada dengan keadaan sekitar, baik dari keadaan jalan dan juga perilaku pengemudi lain.
Apapun faktor penyebab kecelakaan diatas, bisa mengancam nyawa serta merusak mobil anda. Untuk melindungi kemungkinan risiko diatas menimpa anda, lebih baik lindungi diri anda dan keluarga dengan asuransi. ACA mempunyai produk asuransi perlindungan diri, yakni Personal Accident yang melindungi risiko anda karena benturan. Untuk perlindungan terhadap mobil anda, ada asuransi Kendaraan Bermotor ACA , baik yang Comprehensive maupun Otomate. Informasi lebih lanjut, hubungi Hotline ACA di 021 31999100.
(Gt)
Wajib, Menjaga Kebersihan Rumah Selama Pandemi
Pentingnya Terus Berasuransi di Tahun 2021
Senin 18 November 2024 | 10:30 WIB
Perhatikan Kondisi Ban Mobil Kamu Saat Memasuki Musim Penghujan
Senin 04 November 2024 | 15:15 WIB
Perkenalkan Pariwisata di NTB, ACA Dukung Mandalika Travel Mart 2024
Jum'at 01 November 2024 | 10:30 WIB
ACA Raih Penghargaan di Ajang Indonesia Best Insurance Award 2024
Selasa 29 Oktober 2024 | 09:30 WIB
ACA Goes To School – Bijak Kelola Keuangan Melalui Asuransi
Rabu 23 Oktober 2024 | 13:30 WIB
ACA Boyong 2 Penghargaan di Top 20 Financial Institution Award 2024