Masalah kemacetan merupakan salah satu isu yang tak kunjung tuntas di Indonesia, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang banyak seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya. Pemerintah di kota-kota tersebut hingga saat ini telah melakukan berbagai cara untuk mengurangi kemacetan.Mulai dari pelebaran jalan, pembaruan sarana transportasi umum, hingga yang terbaru adalah pemberlakukan aturan ganjil genap.
Peraturan ganjil genap dianggap mampu memberikan perubahan yang signifikan untuk mencegah terjadinya kemacetan. Di Jakarta sendiri pemberlakuan peraturan ini telah diperluas dan diperketat demi memperlancar penyelenggaraan acara Asian Games 2018 hingga akhir bulan Agustus.
Peraturan ganjil genapdisinyalir ampuh mengatasi titik-titik kemacetan di daerah perkotaan karena 4 alasan berikut ini:
Mudah Dipahami
sumber : fairing-1.blogspot.com
Pada dasarnya semua kendaraan pasti memiliki pelat nomor, dalam aturan ganjil genap, kendaraan dengan nomor pelat berakhiran genap dianggap sebagai kendaraan pelat genap, sementara kendaraan berpelat akhirangkaganjil digolongkan sebagai kendaraan pelat ganji.
Dibandingkan dengan berbagai jenis pengaturan lalu lintas yang diterapkan pemerintah untuk menuntaskan kemacetan, peraturan ini jauh simpel dan sangat mudah dipahami, yaitu dengan membuat jalur-jalur tertentu yang hanya dapat dilalui oleh kendaraan berpelat khusus pada jam-jam yang telah diatur.
Kendaraan berpelat genap tidak boleh melalui jalur kendaraan berpelat ganjil, begitu pun sebaliknya. Sangat mudah dipahami, bukan?
Jumlah Nomor Pelat yang Seimbang
sumber : pekanbaru-vpn.blogspot.com
Menurut data yang dimiliki oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta, jumlah pemilik kendaraan berpelat genap dan ganjil memiliki perbandingan yang cukup berimbang, yaitu sebesar 51% kendaraan berpelat genap dan 49% kendaraan berpelat ganjil. Hal ini menjadikan penetapan aturan genap ganjil sangat ideal diterapkan di Jakarta.
Untuk dapat menerapkan aturan serupa, pemerintah daerah di kota-kota lainnya perlu mempertimbangkan aspek ini sebagai poin penting. Sebab, jumlah pelat yang tidak berimbang justru bisa menyebabkan masalah kecemburuan sosial di antara para pemilik kendaraan.
Fleksibel dan Mudah Disesuaikan dengan Kebutuhan
sumber : hargapromo.id
Peraturan ganjil genap sangat fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan arus lalu lintas di jalanan yang memiliki volume kendaraaan tinggi. Contoh yang paling mudah adalah perluasan penggunaan sistem ini selama berlangsungnya Asian Games 2018 di Jakarta. Dengan penetapan jalur khusus kendaraan berpelat ganjil dan genap di beberapa jalan utama di Jakarta, metode ini nyatanya ampuh mengatasi kemacetan sehingga para atlet dapat sampai di venue pertandingan tepat waktu.
Karena kesuksesan metode ini, jangan heran jika nantinya sistem ini akan rutin digunakan di Jakarta, khususnya pada musim liburan yang selalu memancing terjadinya kemacetan seperti saat libur lebaran, natal, dan tahun baru.
Tidak Membutuhkan Biaya Besar
sumber : tokopedia.com
Pemberlakuan aturan ini tidak membutuhkan peralatan khusus dengan harga selangit, kesuksesan sistem ini sangat bergantung pada kesadaran para pengendara untuk tidak melalui jalur-jalur yang tidak sesuai dengan pelat kendaraan saja.
Sebagai tambahan, dukungan dari pihak kepolisian lalu lintas serta pemasangan rambu-rambu penanda zona ganjil genap seringkali turut dilakukan untuk menjamin kelancaran sistem ini. Selain itu sosialisasi dari pemerintah juga penting agar masyarakat tidak “kaget” dengan sistem baru yang diterapkan.
Dari keempat poin di atas, dapat dilihat bahwa peraturan ganjil genap memiliki sejumlah keuntungan untuk diterapkan. Satu-satunya tantangan dalam pemberlakuan peraturan ini mungkin adalah persoalan sosialisasi terhadap masyarakat yang perlu dilakukan dalam jangka panjang agar tidak terjadi kesalahpahaman. Terakhir, jangan lupa pula untuk menggunakan asuransi kendaraan bermotor dari ACA asuransi agar perjalanan Anda semakin aman dan nyaman.
(arf)