Transmisi manual dan otomatis merupakan dua jenis transmisi yang digunakan di berbagai moda transportasi darat seperti sepeda motor dan mobil. kedua jenis transmisi ini memiliki cara penggunaan dan mekanisme yang sangat berbeda satu sama lain.
Akibat perbedaan keduanya, ada banyak perdebatan yang terjadi di antara para pengguna kendaraan. Beda manual dan otomatis seringkali menjadi perbincangan yang tak kunjung usai. Padahal, sejatinya kedua jenis transmisi tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Sebagai akibat dari perdebatan yang tak kunjung usai, kini ada banyak sekali mitos seputar transmisi manual dan otomatis yang sebenarnya tidak memiliki dasar alias salah kaprah. Mitos-mitos ini cenderung menyesatkan para pengguna kendaraan sehingga perlu untuk dicari tahu kebenarannya. Berikut adalah beberapa mitos tersebut:
Kendaraan dengan Transmisi Otomatis Perawatannya Lebih Mahal
sumber : carmudi.co.id
Mitos yang satu ini tentu pernah Anda dengar; kendaraan dengan transmisi otomatis memiliki nilai perawatan mesin yang jauh lebih mahal daripada transmisi manual. Faktanya, perawatan kendaraan dengan transmisi otomatis cenderung lebih murah daripada kendaraan dengan transmisi manual.
Selain itu, jangka waktu perawatan transmisi otomatis lebih panjang daripada transmisi manual sehingga biaya perawatan yang dikeluarkan tidak sebesar yang Anda bayangkan.
Mobil Bertransmisi Otomatis Tidak Bisa Diderek
sumber : fastnlow.net
Banyak orang percaya bahwa mobil bertransmisi otomatis yang mogok di jalan tidak bisa diderek, padahal, faktanya mobil dengan transmisi otomatis pun bisa diderek sama seperti mobil dengan transmisi manual.
Satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menderek mobil matic adalah dengan mencari tahu letak penggerak mobil. Pastikan posisi penggerak mobil matic Anda berada dalam posisi terangkat mobil derek. Apabila posisi penggerak berada di depan, maka bagian depan mobil harus terangkat dan hanya ban belakang saja yang menyentuh jalan. Hal ini akan mengurangi risiko katup valve pada mobil matic rusak saat diderek.
Kendaraan Bertransmisi Otomatis Lebih Boros
sumber : coklatkita.com
Faktanya, boros tidaknya pemakaian bahan bakar pada kendaraan tidak hanya berasal dari sistem transmisi saja. Kondisi jalan, cara mengemudi, serta tipe mesin yang digunakan turut memengaruhi intensitas konsumsi bahan bakar sebuah kendaraan.
Sebagai catatan, pada jalur bebas hambatan, transporter kendaraan otomatis justru lebih irit daripada manual. Sementara di jalur yang lebih padat, kendaraan harus sering melakukan stop and go, transmisi manual memang sedikit lebih unggul.
Kopling Pada Transmisi Manual Boleh Diinjak Setengah Saat Pindah Gigi
sumber : bengkelsurabaya.com
Sebagian besar pengendara mobil percaya bahwa kopling pada transmisi manual boleh hanya diinjak setengah saat hendak melakukan pergantian gigi. Faktanya, menginjak kopling setengah-setengah justru dapat memperpendek usia kampas kopling karena kopling akan bergesekan dengan pelat mesin.
Supaya mesin aman dan kopling awet, injaklah kopling hingga habis saat hendak melakukan pergantiaan gigi pada kendaraan bertransmisi manual.
Tranmisi Manual Lebih Kencang dari Transmisi Otomatis
sumber : futuready.com
Pada dasarnya, kecepatan transmisi kendaraan dipengaruhi oleh rasio gigi dan gardannya. Oleh sebab itu mitos yang satu ini dapat dikatakan salah kaprah. Beda manual dan otomatis tidak memiliki hubungan dengan kecepatan sebuah kendaraan melainkan bergantung pada kepasitas mesin yang digunakan.
Itulah 5 mitos seputar transmisi manual dan otomatis yang salah kaprah. Anda selaku pengguna kendaraan sebaiknya tidak mudah percaya dengan berbagai isu seputar mesin kendaraan yang tidak berdasar tanpa melakukan riset mendalam terlebih dahulu. Sebagai saran, gunakan juga jasa asuransi kendaraan bermotor dari ACA agar kendaraan Anda mendapatkan jaminan perlindungan dari berbagai risiko kerusakan.
(arf)