Musim liburan tiba. Salah satu keasyikan dari liburan ini adalah, kita bisa berkunjung ke saudara dan teman, bahkan yang jaraknya jauh sekalipun menggunakan mobil. Tak pelak, kita pun memilih jalan tol sebagai sarana yang mempercepat pertemuan. Tol memang pilihan tepat, hanya saja kita perlu berhati hati. Di jalan tol, banyak pengemudi suka memacu kendaraannya dengan sangat kencang. Pengendara sebaiknya juga memperhitungkan ketidak hati-hatian pengendara lain .
Masih segar dalam ingatan kita tentu bagaimana sebuah bus Safari yang dikemudikan, Roni Martampubolonmenabrak beruntun kendaraan kendaraan yang berada di jalur lawannya sehingga menyebabkan 12 orang meningal dunia. Rupanya sang supir diserang oleh seorang penumpangnya yang ingin merebut kemudi, sehingga bus tak terkendali dan masuk ke jalur berlawanan. Tabrakan beruntun pun tak terhindarkan.
Faktor pengemudi memang menjadi perhatian utama. Memang perilaku pengemudi saat di jalan tol pun beragam. Ada yang tetap awas, ada yang sesekali tak berkonsentrasi lantaran diajak mengobrol, bermain gadget dan menelpon, dan lain lain. Ada yang percaya bahwa di jalur dan titik tertentu di tol ada penunggunya (mengkaitkan dengan seringnya kejadian mistis disitu), dan lain lain. Disini kita memang perlu agak awas, khususnya dijalur tertentu yang dikatakan ‘blackspot’ karena di wilayah itu menjadi lokasi yang rawan kecelakaan yang mengakibatkan korban.
Yang sering disebut sebut merupakan penyebab ada dua, yakni faktor human error maupun faktor geometrik jalannya.Apa saja itu? Mari sebut beberapa diantaranya.
1.Supir mengantuk atau kelelahan. Baiknya beristirahatlah dahulu sebelum masuk tol atau saat kelelakah di tol, masuklah ke rest area. Tidurlah selama beberapa jam, lalu saat sudah segar bisa lanjut mengemudi
2. Konsentrasi supir terganggu, bisa saja karena pengaruh penumpang, entah bercanda, membantu melakukan sesuatu lainnya, dan lain lain. Bahkan jika melihat kasus bus diatas, ada penyerangan. Konsentrasilah dalam mengemudi dan perhatikan pengemudi lainnya dalam membawa mobilnya
3. Gangguan kondisi mobil seperti fungsi rem, lampu, kinerja roda-roda ban yang kurang menapak di aspal (ban gundul) dan lain lain. Persiapkan mobil dengan baik sebelum masuk tol. Yang tak jarang terjadi, pecah ban saat mengemudi kencang.
4. Karateristik lokasi tertentu di jalan yang berbahaya, seperti berkelok serta memiliki turunan dan tanjakan. , juga adanya jalan yang rusak atau berlubang
5. Pengaruh cuaca, seperti hujan yang deras yang mengganggu pandangan, juga mengakibatkan genangan air yang bisa saja menyebabkan kejadian
6. Akibat pengendara lainnya. Disini penyebab kecelakaan pun beragam, mulai dari pengerem mendadak atau saat mengindari kendaraan lainnya di depan.Maka sangat penting memberikan jarak aman dengan kendaraan di depan
7. Muatan kendaraan berlebih sehingga membuat kendaraan oleng atau keberatan, yang mempengaruhi kelihaiannya bergerak.
Ingat saja beberapa jalan tol, apalagi yang terbilang padat seperti tol Cikampek, tol dalam kota dan sebagainya, jumlah mobil sangat banyak dengan kecepatan yang bervariasi, maka dari itu perlu ekstra waspada. Sebelum masuk tol, yakinkan diri kita bahwa kondisi kendaraan kita sudah baik, termasuk kondisi ban.
Jangan ceroboh mengemudi di tol, apalagi bila anda berada dalam kondisi kecepatan yang tinggi. Usahakan selalu memberi ruang atau jarak yang aman dengan kendaraan di depan sesuai dengan kecepatan mobil. Dan untuk melindungi mobil anda kalaupun terjadi kecelakaan, masukan mobil anda dalam program asuransi di ACA yakni Otomate. Hubungi call center ACA di 021 31 999100. Atau klik www.aca.co.id
(gt)