Kendaraan bermotor yang menggunakan sistem transmisi otomatis (matic) kini semakin populer di tengah masyarakat. Salah satu alasannya adalah karena pengguna mobil matic dapat lebih santai pada saat mengemudi. Selain itu, tampilan kendaraan pun biasanya lebih modern dan stylish.
Namun, di balik keunggulan tersebut, isu tentang sulitnya cara merawat mobil matic juga menyeruak. Banyak orang menganggap bahwa jenis mobil ini lebih rentan mengalami kerusakan. Apakah hal tersebut benar? Yang paling penting adalah melakukan perawatan yang benar dan tepat, seperti berikut ini.
Memanaskan mesin mobil secara rutin setiap hari
sumber :nakita.grid.id
Karena menggunakan sistem transmisi otomatis, mobil biasanya akan mulai melaju tanpa pemanasan. Nah, hal ini bisa berdampak buruk pada kondisi mesin yang masih belum siap. Oleh karena itu, pemilik mobil perlu rutin melakukan pemanasan manual sebelum digunakan setiap hari.
Bawalah kendaraan ke bengkel untuk menjalani servis secara berkala
sumber :liputan6.com
Sangat penting bagi mobil matic untuk mendapatkan servis secara berkala. Di tangan para ahli, akan lebih mudah mendeteksi masalah yang mungkin terjadi pada bagian mesin mobil. Salah satu contohnya adalah kebocoran oli. Jika tidak segera ditangani, oli yang bocor tersebut dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Beberapa kerusakan ringan pun dapat langsung diperbaiki supaya tidak menimbulkan masalah lanjutan yang lebih parah. Perawatan secara berkala ini secara tidak langsung dapat membuat usia mobil lebih panjang.
Gantilah oli mobil matic secara teratur
Sumber : tribunnews.com
Hal yang utama harus dilakukan pada saat melakukan perawatan mobil matic adalah mengganti oli secara teratur. Pada dasarnya, oli harus diganti setelah melewati perjalanan 40.000 km. Namun, jika kondisi jalan yang dilalui setiap hari berupa medan yang berat dan rawan panas, penggantian oli disarankan untuk dilakukan setelah 15.000 km atau 20.000 km.
Berlatih mengendarai mobil secara benar
sumber :distributorbaradial.com
Perilaku berkendara juga dapat menentukan apakah kendaraan tersebut bertahan lama atau tidak. Salah satu contohnya, apabila mobil sedang berhenti di traffic light, sebaiknya pindahkan tuas pada posisi N. Hal ini dilakukan untuk mencegah aus pada mesin matic. Apabila menginjak rem, sebaiknya posisi transmisi diletakkan pada D.
Demikian pula pada saat parkir, injak pedal rem dan tarik rem tangan. Tuas pun dipindahkan pada posisi P supaya roda tetap terkunci dengan aman. Apabila mobil belum benar-benar terparkir, hindari menggunakan mobil dengan tuas di posisi P. Hindari pula menggunakan tuas di posisi D pada saat parkir karena dapat menyebabkan plat kopling cepat rusak.
Mengenali Tanda Kerusakan Ringan
sumber :jip.gridoto.com
Apabila kendaraan tersebut sudah menampakkan tanda-tanda kerusakan ringan, Anda sebaiknya harus segera melakukan perbaikan. Salah satunya adalah ketika timbul gejala kopling selip. Jika mobil mengalami kopling selip, putaran mesin dan laju mobil biasanya akan terlihat tidak seimbang.
Segera lakukan pengecekan dan perawatan jika hal ini terjadi supaya tidak menimbulkan kerusakan pada bagian lain. Perjalanan setiap hari pun akan terasa lebih aman dan minim risiko jika masalah-masalah ini sudah diselesaikan.
Selain rajin mengurus hal-hal yang bersifat teknis, Anda pun memerlukan jaminan perlindungan lain, yaitu Asuransi Kendaraan Bermotor dari ACA. Asuransi ini menawarkan beragam manfaat ekstra, termasuk melindungi kendaraan dari risiko kerugian yang disebabkan oleh tabrakan, pencurian, kebakaran akibat petir, dan sebagainya. Nah, apakah Anda juga tertarik untuk memilikinya?
(Lei)