INFO ASURANSI
Selasa 06 November 2018 | 08:00 WIB
Tips Desain Rumah untuk Menghadapi Bencana Alam


Hidup di daerah yang termasuk dalam lingkup wilayah tropis membuat bencana alam rentan terjadi. Anda mungkin sudah biasa menghadapi bencana banjir tahunan jika tinggal di ibu kota, atau daerah rawan banjir lainnya. Namun, tidak dengan hunian tinggal Anda. Bangunan yang terendam air dalam waktu lama akan mudah rusak, cat mudah mengelupas, kayu yang lapuk dan mudah patah, serta dinding yang menjadi lebih lembap.

Oleh karena itu, Anda harus memiliki persiapan menghadapi bencana alam, dan langkah termudah untuk memulainya adalah dengan merancang bangunan atau desain rumah yang tahan bencana alam, seperti berikut ini.

 

Desain Rumah Panggung


sumber : homofy.co.id

 

Pertama adalah desain rumah panggung, rumah tradisional dengan ketinggian tertentu. Rumah panggung memiliki ruang tambahan di bagian bawahnya, dan ini biasanya dimanfaatkan untuk menyimpan barang-barang yang tidak digunakan alias gudang dadakan bagi sang pemilik. Meski terkesan lampau, Anda bisa memadukannya dengan sentuhan modern, menjadikan hunian baru ini lebih bergaya.

 

Desain Rumah dengan Lapisan Logam


sumber : arsitektur.me

 

Desain rumah untuk persiapan menghadapi bencana alam bisa dengan memberikan lapisan logam dibalik dindingnya. Inilah yang sudah diterapkan pada desain bangunan di Negeri Sakura, Jepang. Pasalnya, Jepang menjadi salah satu negara yang amat rawan akan gempa, banjir, dan tsunami, yang terkadang datang secara bersamaan. Fungsi logam ini untuk mengokohkan bangunan jika digunakan sebagai pondasi, dan sebagai penahan banjir jika diaplikasikan sebagai lapisan dinding.

 

Desain Rumah dengan Konsep Rumah Apung


sumber : media.rooang.com

 

Desain rumah apung banyak dijumpai pada wilayah perairan, karena pasang surut air laut bisa mengikis lapisan pondasi rumah. Anda pun bisa memanfaatkan konsep ini pada hunian, terlebih jika rumah Anda berada di daerah yang rawan banjir. Rumah apung menggunakan material kayu sebagai alasnya, dan konsep ini akan membuat rumah Anda bebas dari terjangan air bah ketika banjir langganan datang.

 

Desain Rumah dengan Tonggak Beton


sumber : raf.com.tr

 

Hantaman air bah bisa membuat hunian Anda bahkan hanyut jika pondasinya tidak kuat, terlebih jika tsunami datang. Cobalah untuk mengaplikasikan desain rumah dengan tonggak beton. Tonggak ini berfungsi untuk menahan serangan air banjir. Anda bisa menggunakan dinding atau pun kayu sebagai material untuk lantai bangunan atas. Biasanya, ketinggian tonggak beton yang digunakan untuk penyangga adalah antara 30 hingga 60 sentimeter.

 

Pondasi Bangunan yang Kokoh dan Sudut Kemiringan Bangunan yang Tepat


sumber : dekoruma.com

 

Kunci utama rumah tahan gempa ada pada seberapa kuat pondasinya. Batu kali menjadi material yang paling banyak digunakan untuk merancang sebuah pondasi rumah. Namun, bukan apa materialnya, melainkan bagaimana teknik pembuatan pondasi inilah yang paling penting.

 

Pastikan pondasi hunian Anda telah diberi perkuatan, seperti misalnya terdapat balok atas dan kolom praktis yang terbuat dari bahan beton bertulang. Lalu, dalam pemasangannya, pondasi harus dibuat secara menerus di bawah pasangan bata dengan penambahan balok sloof pada bagian atapnya. Selain itu, perhatikan pula sudut kemiringan hunian. Menurut Vulcanological Survey of Indonesia, sudut kemiringan atap rumah tahan gempa adalah sebesar 45 derajat atau lebih.

 

 

Demikian tadi tips desain rumah yang bisa Anda ikuti untuk persiapan menghadapi bencana alam yang memang tak pernah diketahui kapan datangnya. Namun, sebelum itu, Anda juga harus memiliki asuransi agar semua properti Anda mendapatkan jaminan perlindungan sepenuhnya dari segala ancaman dan bahaya yang tidak diinginkan. Segera bergabung dengan Asuransi Rumah Idaman (ASRI) yang dipersembahkan oleh ACA sebagai jaminan untuk hunian atau aset properti Anda lainnya sekarang juga!

 

(yua)